Putri Sallatanna Belang - belang
Hiii guyss,,, Halo gue rahma gue cucu dari yang buat cerita rakyat iniloh nama kakekku H.M Saleh Karpa, emm wkwkw n semoga cucunya bisa melebihi dirinya.,,Amin hehe :D oia cerita ini dari hasil penelitian loh entah apalah namanya, gue masih kecil pada saat itu, sudah banyak cerita yang sudah jadi, mulai dari Marakondang Ri Abbo, yang di taman wisata batimurung itu tuh, tepatnya di kabupten Maros,Sulawesi Selatan, Indonesia, sampai cerita ini nih.... nah untuk anak Belang - belang wajib nih tau kisah putri cantik yang amat jelita sehingga mendapat julukan Sallatanna Belang- belang, di cerita ini banyak loh tempat - tempat yang pernah dilalui oleh sang tokoh.. Baiklah, kalian tidak sabarkan membacanya,,, okhay check it out.....
BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM......
Putri Sallatanna Belang – Belang
Karya
: HM.SALEH KARPA
Alkisah yang dikisahkan
bahwa tersebutlah seorang saudara raja dari Kerajaan Gowa yang bernama I Baso
Mangnguluan Dg. Mangemba Karaengta Mangkasara, meninggalkan istana karena sedih
oleh sesuatu sebab meninggalkan istana Somba Opu.
Dengan bersama istri dan anak semata
wayangnya diikuti beberapa hamba dan dayang – dayangnyaberlayar ke arah utara
.Tiba disebuah muara sungai, mereka naik kedarat untuk beristirahat sebentar,
disitulah kampung itu dinamakan Panaikang. Kemudian mereka melanjutkan dengan
menyelusuri sungai dengan hanya mengayuh perahu mereka.
Seorang dari dayang – dayang
mengambil beras untuk ditampi, tempat beras itu disebut balase. Adapaun antah
beras disimpan kebalase yang kosong, kemudian dibuang ke darat pinggir sungai.
Tempat itu dinamai kampung balaese, kemudian lama kelamaan menjadi kampung
Balosi. Antah beras yang terus terbuang tumbuh bernama Ase Lapang. Padi Ase
Lapang yang tumbuh di Balosi sangat enak dan gurih, apalagi kalau lauknya ikan
bolu dari Lamma.
Tak lama kemudian perahu berlabuh di
suatu labuhan yang banyak orang sedang menjahit bilah – bilah bambu,alat
penangkap ikan. Tempat itu kemudian
dinamai Panjallingan setelah turun
dari perahu mereka jalan kaki kearah timur. Tiba
disuatu kampung yang sekelilingnya terha,par sawah – sawah yang luas, mereka disambut oleh
pembuka dan pendiri hunian tersebut yang bernama Ince Yaddoco
Mereka disambut dengan Tarian
Passoloreng. I Baso Mangnguluan dipersilahkan menanam batu hitam pada ke empat
sudut kampung. Itulah kampung atau lingkungan Belang – belang sekarang
sekarang. Anak semata wayang I Baso Mangnguluan adalah seorang putri yang canti
jelita bernama Sitti Ara Dg. Kebo’ dengan gelar Sallatangna Belang – belang.
Kecantikannya tersohor kemana – mana, akhirnya sampai ketelinga Raja Gowa yang
ternyata adalah anak saudaranya sendiri.
Raja mengirim Mangkubumi melamar
putri Sallatanna Belang – belang untuk putra makhota. Utusan tersebut berangkat
lewwat jalan darat dengan menunggang kuda melalu Tallo, Bira, Marusu,akhirnya tiba di Belang – belang.
Pinangan diterima dengan syarat sang
putri jalan di pundak orang – orang dan putra mahkota harus datang terlebih
dahulu menemui putri Sallatanna Belang – belang. Maka dikirimlah ribuan
pekerja untuk manggali anak sungai mulai dari ujung sungai Marana lsampai di
Belang – belang caddi’ anak sungai tersebut.Namun, Tiba – tiba putri Sallatanna
Belang – belang wafat, penggalianpun dihentikan.
Adapun putra mahkota telah berlayar
dari istana Somba Opu kemudian singgah disebuah kampung dipinggri laut. Putra
mahkota duduk diatas sebuah batu cadas sambil merenung rindu pada calon
istrinya, maka tempat itu disebut Kuring kemudian jadi Kuri’.
Bersama itu pula tiba utusan dari
Belang – belang dan menyampaikan bahwa Putri Sallatanna Belang – belang telah
wafat. Betapa kaget dan sedih, rindu sang putra mahkota sangat mendalam.
IRIKKO ANGING. ANGING SALLATANGNA
BELANG-BELANG
MANGNGERANG NAKKU. MAPPASANG
KURING-KURING
Komentar